Langsung ke konten utama

Nyanyian Hujan

"Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka"

Suara fals itu masih teringat jelas, walaupun notasinya tidak seirama tetap saja terdengar indah bagiku. Dan aku akui karena itu kamu yang menyanyikanya. Kata-katamu tentang indahnya hujan membuat semakin menyukai akan hujan. Banyak tulisan yang kubuat tentang hujan untukmu, tapi semua itu tidak pernah sampai padamu, karena tulisan-tulisan yang kubuat tidak pernah sekalipun kutunjukan padamu. Besar keinginan, pada saat yang tepat akan kutunjukan semua padamu bahwa "hujan" itu begitu menyejukan seperti halnya dirimu.

Kemarin siang langit seketika gelap, kilat menyambar-nyambar dari kejauhan disertai titik air yang halus berjatuhan dari atas. Tentu saja itu masih belum menghetikan dalam "perjalananku yang tanpa arah untuk menuju titik tujuan yang masih belum terdefinisi". Berhenti sejanak telah menjadi pilhanku saat ini. Tetes air itu kian rapat ditambah hembusan angin yang cukup membuat tubuh ini merasa dingin. Kuhentikan motorku dan aku berteduh dipos kamling yang tanpa dinding. Kubakar sebatang rokok dan ku hisap dalam-dalam untuk sedikit mengusir hawa dingin. Sesaat aku teringat dirimu kembali, saat kamu lantunkan lagu "desember" terbayang bila kamu duduk disampingku saat ini tentu akan banyak yang akan kita bicaran tentang hujan kali ini.

Ternyata aku merindukanmu! "Serindu apapun padamu itu tidak akan merubah apapun dariku, ketika aku merindukanmu bukan berarti rindu untuknya bisa tergantikan oleh rinduku padamu".

Aku tidak tahu ada apa dengan semua ini. Mengalirlah.........


Tenggarong, 13 November 2011
Hotel Lizha | 02:26 | wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gegar Otak Ringan

Menanyakan suatu hal berulang-ulang, bahkan belum sampe 5 menit sudah menanyakan hal yang serupa. Seorang sahabat mengalami kejadian yang tidak begitu mengenakan. Belum lagi futsal di mulai dia sudah jatuh terlentang gara-gara nangkap bola yang meluncur tinggi. Permainan masih sempat berlajut sampai 1/2 jam (untuk dia), dan dia keluar serta menanyakan apa yang telah terjadi sapai berlulang-ulang, sampe capek menjawabnya. Akhirnya dibawalah kerumah sakit, dan ketahuan kalo dia mengalami GEGAR OTAK RINGAN. Aku pengen nulis dikit tentang gegar otak ringan tersebut. Setelah browsing-browsing akhirnya dapat juga informasinya. Apa penyebab gegar otak ringan? Dan apa saja ciri-ciri dari gegar otak ringan itu? Gegar otak ringan umumnya disebabkan oleh benturan kepala bagian belakang, di bagian kepala belakang terdapat otak besar yang merupakan pusat pengendali keseimbangan dan pikiran manusia. Ciri-ciri gegar otak ringan adalah , keseimbangan tubuh yang terganggu dan sulit untuk mengingat berb

Cinta Atau Komitmen?

Pertama kali orang menyatakan perasaan kebanyakan dengan pengungkapan rasa cinta. Mungkin pada saat itu rasa cinta mungkin lebih besar dan mungkin akan mengalahkan rasa apapun didalamnya. Kita tahu sendiri kalau cinta akan menolak teori apapun, dan yang benar adalah teori cinta yang sedang dijalani. Itulah kenapa cinta sering dibilang membutakan. Pada mulanya kira-kira seperti itulah, tahap blerikutnya yang diperlukan untuk menjalin sebuah hubungan adalah komitmen. Cinta tanpa komitmen, apa jadinya? Mungkin ada sebagian kecil orang yang saat pertama menyatakan cinta sekaligus sudah memiliki komitmen untuk melanjutkan hubungan mereka. (Muara Badak,23-11-2011/17:19 wita) Kenapa harus komitmen? Misalkan saja orang yang sudah menikah (tahap yang serius) merasa sudah tidak cocok dengan pasanganya dengan alasan sudah tidak ada perasaan cinta lagi. Seharusnya hal yang seperti ini tidak terjadi lagi kalau keduanya memiliki komitmen dalam perjalanan kehidupanya. "Aku sudah tidak ada perasa

niCe tracK!

Masih saja kau menggangguku, masih saja kau disitu dimana hanya aku yang bisa melihatmu. Tidak merasa lelahkah? semoga saja.... Saat mata ini lelah, angan masih berkelana untuk mencarimu. Mencari semua tentang mu, tidak tau kenapa segalanya menjadi menyenangkan, menjadi kegembiraan. Dan kau pun semakin mempesona. Segalanya masih saja menjadi selubung, obor itu masih belum mampu menerangi semuanya, kesamaran berada didalamnya. Cahya terang benderang itu masih tertutup kabut yang sangat tebal, sampai saat ini belum tahu berapa ketebalanya. Toh berapapun tebal nya jika cahya itu memancar perlahan namun pasti kabut itu akan menguap dan akan menjadi embun yang menyegarkan. Saat kabut itu menguap menjadi embun dan cahya itu memancarkan sinar keemasanya, ijinkanlah aku yang pertama kali untuk mendapatinya. Embun itu hadirlah disetiap pagiku, cahya itu memancarlah sepanjang hari......