Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Cinta Atau Komitmen?

Pertama kali orang menyatakan perasaan kebanyakan dengan pengungkapan rasa cinta. Mungkin pada saat itu rasa cinta mungkin lebih besar dan mungkin akan mengalahkan rasa apapun didalamnya. Kita tahu sendiri kalau cinta akan menolak teori apapun, dan yang benar adalah teori cinta yang sedang dijalani. Itulah kenapa cinta sering dibilang membutakan. Pada mulanya kira-kira seperti itulah, tahap blerikutnya yang diperlukan untuk menjalin sebuah hubungan adalah komitmen. Cinta tanpa komitmen, apa jadinya? Mungkin ada sebagian kecil orang yang saat pertama menyatakan cinta sekaligus sudah memiliki komitmen untuk melanjutkan hubungan mereka. (Muara Badak,23-11-2011/17:19 wita) Kenapa harus komitmen? Misalkan saja orang yang sudah menikah (tahap yang serius) merasa sudah tidak cocok dengan pasanganya dengan alasan sudah tidak ada perasaan cinta lagi. Seharusnya hal yang seperti ini tidak terjadi lagi kalau keduanya memiliki komitmen dalam perjalanan kehidupanya. "Aku sudah tidak ada perasa

Apakah Diam Itu Emas?

"Tolong ambilin gitar dipojokan itu". "Males ah". "Yah.... Kenapa males?". "Ya udah kita ngobrol aja kalau begitu". "Males juga ah". "Kok gitu?". "Ya uda kita saling diam saja kalau begitu!"..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. Aku tidak tahu sudah berapa lama kita terdia

Nyanyian Hujan

"Sampai nanti ketika hujan tak lagi Meneteskan duka meretas luka Sampai hujan memulihkan luka" Suara fals itu masih teringat jelas, walaupun notasinya tidak seirama tetap saja terdengar indah bagiku. Dan aku akui karena itu kamu yang menyanyikanya. Kata-katamu tentang indahnya hujan membuat semakin menyukai akan hujan. Banyak tulisan yang kubuat tentang hujan untukmu, tapi semua itu tidak pernah sampai padamu, karena tulisan-tulisan yang kubuat tidak pernah sekalipun kutunjukan padamu. Besar keinginan, pada saat yang tepat akan kutunjukan semua padamu bahwa "hujan" itu begitu menyejukan seperti halnya dirimu. Kemarin siang langit seketika gelap, kilat menyambar-nyambar dari kejauhan disertai titik air yang halus berjatuhan dari atas. Tentu saja itu masih belum menghetikan dalam "perjalananku yang tanpa arah untuk menuju titik tujuan yang masih belum terdefinisi". Berhenti sejanak telah menjadi pilhanku saat ini. Tetes air itu kian rapat ditambah hembusan a